Lebah
madu Apis dorsata dalam bahasa daerah
disebut tawon gung (jawa), odeng (Sunda), madu sialang (Palembang). Dalam
bahasa Indonesia disebut lebah hutan atau lebah raksasa. Lebah ini hidup
dihutan lebat sebagai lebah madu liar. Sampai sekarang belum pernah berhasil
diternakan dalam stup. Madu dan lilin yang dihasilkannya merupakan produk
terbaik. Madunya lebih encer dari pada madu lebah biasa.Kalau
terganggu, lebah ini akan menyerang musuhnya
secara berkawanan. Sifatnya liar dan galak.
Panjang
badan lebah pekerja sekitar 1,9 cm.Lebah
ini membuat satu rumah besar yang terdiri dari kumpulan sarang. Satu koloni
terdiri dari sebuah sisiran sarang yang sangat besar ukurannya. Bentuk
sarangnya sangat unik karena tidak merupakan sisiran-sisiran tapi satu kesatuan
yang dibangun dialam terbuka. Sarang itu juga terlindung dari hujan dan panas
matahari. Penghuninya suatu koloni lebah yang sampai berjuta-juta ekor jumlahnya.
Sarang itu dibangun di dahan atau dicabang-cabang pohon besar, seperti kempis,
jelutung, pudak air, atau di dinding-dinding tebing. Sarang bagian atas
digunakan untuk menyimpan madu. Tebalnya sekitar 10 cm. Sarang bagian bawah
digunakan untuk mengerami telur. Tebalnya sekitar 4 cm.
Penyebaran
Apis dorsata terdapat di Asia. Di
Indonesia, penyebarannya hampir seluruh kepulauan Nusantara, kecuali di Paparan
Sahul. Jumlahnya diperkirakan sekitar 30.000 koloni. Di Sulawesi terdapat
subspecies Apis dorsata binghami. Yang
paling terkenal bagus hasil madunya adalah yang berasal dari Sumbawa, diikuti
yang dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Jawa.