Langkah
awal pemeliharaan lebah memiliki dua persyaratan pokok, yaitu keluarga lebah
dan rumah tempat berkembangbiaknya.
Keberhasilan
pemeliharaan lebah madu sangat erat kaitannya dengan habitat ideal, yaitu
tempat atau musim yang cocok, ketersediaan tanaman berbunga sebagai sumber
nectar, di samping sebagai sumber pakan, minum, dan sarang. Dengan demikian,
keputusan untuk membudidayakan lebah madu harus disesuaikan dengan ruang,
situasi, dan waktu.
1.
Dipengaruhi Suhu
Udara
Seperti
sudah disinggung sebelumnya, lebah tergolong serangga. Serangga adalah hewan
berdarah dingin. Kegiatan hidupnya sangat dipengaruhi oleh suhu udara di alam
sekitarnya. Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat membunuh seluruh
anggota koloni. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, lebah harus
memelihara suhu di dalam sarang agar stabil kehangatannya.
Jika
cuaca dingin, mereka berkelompok di sekililing lebah ratu dan terus
‘bergerak-gerak’, membuat otot-otot berkontraks dan bereaksi sangat cepat,
sehingga meningkatkan suhu sarang. Mereka membuat jalan yang terbuka untuk
mengalirkan udara. Di tengah sarang suhunya 35oC. Di tepi luar
sarang lebih sejuk.
Jika
udara panas, mereka menggerak-gerakkan sayapnya yang kecil membuat aliran udara
untuk menyejukkan sarangnya. Pada hari yang paling panas, lebah menyejukkan
sarang denga membawa air ke dalamnya.
Di
daerah subtropis yang memiliki empat musim, kegiatan budi dayanya harus
disesuaikan dengan sifat ke empat musim itu. Di daerah tropis yang memiliki dua
musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau kegiatannya juga harus
disesuaikan dengan kedua musim itu.
Pada
suhu kurang dari 10oC urat sayapnya lemah, sehingga lebah tidak bisa
terbang. Pada suhu 5oC lebah tidak dapat berjalan. Keadaan hidupnya
pun sudah di ambang maut. Pada suhu diatas 10oC, lebah mulai aktif.
Kegiatannya semakin meningkat seirama dengan kenaikan suhu udara. Mereka pun
mulai beterbangan. Pada suhu 33-35oC lebah ratu mulai aktif bertelur
dan lebah pekerja aktif membikin sarang. Suhu sepanas itu dipertahankan
kestabilannya dengan aneka kegiatan yang khas.
udara di Indonesia rata-rata berkisar 26oC di dataran rendah,
maksimal dapat mencapi 33-37oC untuk wilayah pantai. Suhu ini tidak
mengalami perbedaan yang tajam antara siang dan malam. Daerah pantai banyak perkebunan
kelapa cocok digunakan untuk peternakan lebah.Di
daerah pegunungan yang tingginya di atas 1.000 m dpl.(dari permukaan laut),
suhu rata-rata sekitar 20oC. Kegiatan hidup lebah disini tidak
seaktif di dataran rendah.
2.
Bernilai Ekonimi
Tinggi
3.
Serasi dengan
Lingkungan
Setiap
koloni diatur berjajar dengan lubang masuk berlawanan arah, atau lubang masuk
tetap searah tetapi setiap kotak kandang diberik cat berturut-turut sebagai
berikut: putih, hitam, kuning, biru, hitam, putih, biru, kuning; hitam, biru,
putih, kuning, biru; dan seterusnya.