Dari
seluruh penghuni sarang, lebah ratu memiliki bentuk paling besar dan bobot
paling berar. Ukuran lebah ratu dua kali lipat lebah pekerja. Bobot badannya
2,8 kali lebah pekerja. Abdomennya panjang. Sengatnya halus dan melengkung.
Sengatnya ini hanya digunakan untuk melawan lebah ratu lain.
Lebah
ratu kebal terhadap segala macam penyakit karena pakan yang dikonsumsinya
sehari-hari adalah royal jelly.
1.
Fungsi Lebah
Ratu
Lebah
ratu hanya seekor dalam satu sarang, dan tidak ada rajanya. Jika ada dua, kedua
ratu akan berkelahi memperebutkan kedudukan ratu. Tugasnya bertelur
terus-menerus untuk mengebangbiakkan lebah-lebah baru. Sepanjang hidupnya lebah
ratu tidak pernah meninggalkan sarang. Ia hanya hidup untuk bertelur.
Lebah
ratu merupakan satu-satunya lebah petelur seumur hidup. Ia merupakan mesin
petelur untuk menjamin kelestarian koloni lebah. Ia menelurkan telur yang akan
menjadi lebah pekerja, lebah janta, dan kadang-kadang lebah ratu. Jenis kelamin
telur ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya ruangan, pakan, iklim atau
cuaca, dan tingkah laku lebah ratu.
2.
Kawin Satu Kali
Lebah
ratu mengalami perkawinan hanya satu kali selama hidupnya, yaitu awal
kedewasaannya. Masa birahi lebah perawan kebanyakan pada umur 21 hari sejak
telur menghuni sel sarang. Perkawinan berlangsung ketika lebah ratu perawan
berumur 23 hari. Saat itu di dalam spermateca (kantung vagina)-nya terdapat
suatu cairan yang dapat menerima spermatozoa dari lebah jantan. Kalau dalam
lima hari setelah menjadi dewasa lebah ratu tidak menerima spermatozoa, cairan
itu akan menjadi padat.
Pada
masa perkawainan, lebah ratu yang masih perawan akan memilih salah satu di
antara ratusan ekor lebah jantan yang paling kuat untuk mengawininya.
3.
Sayembara Kawin
Musim
kawin lebah madu biasanya berlangsung pada bulan Mei, Juni, dan Juli.
Perkawinannya berlangsung sangat unik. Lebah ratu yang masih perawan tidak
bersedia dikawini lebah jantan lebih dari satu ekor. Karena calon pasangannya
banyak, ia membuat sayembara terbang. Lebah jantan pemenang yang dapat menyusul
dirinya terbang berhak mengawininya. Perkawinan berlangsung dalam keadaan
terbang di udara terbuka. Selesai kawin, keduanya sama-sama jatuh ketanah.
Pada
waktu lebah jantan mengawini lebah ratu, kantung spermanya terlepas dan
tertinggal di dalam spermateca lebah ratu. Lebah jantan mati. Sekitar empat jam
kemudian kantung sperma lebah jantan dilepaskan, lalu lebah ratu dapat terbang
lagi keudara untuk melangsungkan perkawinan kedua.
Setelah
kembali kesarang sekitar 1,5 jam kemudian kantung sperma lebah jantan dilepas.
Kalau di dalam spermateca-nya belum cukup banyak terdapat spermatozoa, lebah
ratu akan melangsungkan perkawinan yang ketiga kalinya.
Lebah
ratu kemudian sudah mulai bertelur dalam waktu 2-3 hari setelah melakukan
perkawinan. Induk akan baru bertelur bersama-sama dengna induk tua di dalam
sarang, tetapi biasanya tidak lama kemudain induk tua akan menghilang.
Sekali
sperma lebah jantan masuk ke dalam tubuh lebah ratu, sperma itu dapat membuahi
telur sedemikian banyaknya sampai bertahun-tahun selama ratu masih hidup. Hal
ini bisa terjadi karena sel sperma lebah jantan yang jutaan jumlahnya tersimpan
dalam alat berupa kantung yang terdapat di ujung saluran indung telur lebah
ratu. Sel telur yang melewati kantung sperma itu akan terbuahi. Kelak telur itu
akan menetas menjadi loebah betina
sempurna (calon lebah ratu) dan lebah betina tidak sempurna (calon lebah
pekerja). Sel telur yang tidak terbuahi akan menetas menjadi lebah jantan.
Penentuan jenis kelamin ini sebetulnya dipengeruhi oleh besarnya ruangan tetas
(sel sarang), pakan yang tersedia, sikap dan sifat lebah ratu, iklim, adanya
pembuahan dengan sperma.
Belum
tentu selama terbang-kawin lebah ratu memperoleh kesuburan tinggi, terutama
kalau ia hanya sedikit mengumpulkan spermatozoa. Kalau sampai tak mampu
bertelur banyak, ia gagal sebagai ratu yang baik.
4.
Di Dalam Sarang
Seumur Hidup
Setelah
kawin, lebah ratu akan tinggal selama hidupnya di dalam sarang, kecuali kalau
mengalami gnagguan atau sarangnya rusak karena terusik makhluk lain. Kalau
tetap subur sepanjang hidupnya dan mampu menelurkan calon lebah segala jenis
kelamin, lebah ratu dianggap berhasil. Kalau spermatozoa dalam kantung telurnya
habis, ia menghasilkan telur lebah jantan saja. Hal ini terjadi pada waktu
lebah ratu telah tua atau lebah ratu muda gagal dalam perkawinannya.
5.
Produktif Bertelur
Produksi
telur dapat mencapai 1.500-2.000 butir telur sehari. Ini berarti setiap 50
detik lebah ratu menghasilkan sebutir telur. Agar prestasi bertelurnya tetap
bertahan, ia membutuhkan protein bermutu tinggi dari lebah pekerja. Kalau
pakannya kurang, produksi telurnya berkurang juga.
Lebah
ratu menghasilkan dua macam telur, yaitu telur subur yang menghasilkan lebah
pekerja dan lebah ratu, dan telur tidak subur yang menghasilkan lebah jantan.
Kedua jenis telur itu tampaknya sama. Telur terbanyak yang dihasilkan adalah
telur calon lebah pekerja. Telur calon lebah jantan dihasilkan pada permulaan
musim bertelur dan menjelang hijrah dalam jumlah terbatas.
Telur
calon lebah pekerja diletakkan di sel yang lebih kecil dibandingkan dengan sel
utnuk telur calon lebah jantan. Sel yang menghasilkan larva lebah jantan
memiliki tudung lilin lebih cekung dan lebih dalam dibandingkan dengan sel
larva lebah betina.
Tiga
hari setelah diletakkan di dalam sel, telur menetas menjadi larva. Larva ini
tak memiliki sayap atau kaki, dan tampak seperti seekor ulat. Pakannya sangat
banyak sehingga tumbuh dengan cepat. Dalam waktu singkat tubuhnya telah
memenuhi ruangan sel.
Pada
saat larva memasuki fase pupa, lebah pekerja menutup pintu sel rapat-rapat. Di
dalamnya perubahan yang luar biasa sedang terjadi. Tubuh pupa mengalami
perubahan bentuk sedikit demi sedikit. Sayap dan kakinya mulai tumbuh. Setelah
proses metamorphosis selesai, lebah dewasa muncul dari pupa dalam bentuk lebah
yang telah sempurna.
6.
Telur Calon Ratu
Larva
calon ratu dibesarkan dalam sel khusus yang bergantung tegak lurus ke arah
bawah sarang. Larva lebah ratu yang lahir di situ mendapat perhatian khusus dan
pakan istimewa dari lebah pekerja, yaitu selalu dijejali royal jelly atau susu
ratu. Larva itu dibesarkan untuk menggantikan ratu yang mati atau berhenti
bertelur, atau ada koloni yang siap melanjutkan keturunan dengan terbang
bergerombol sehingga diperlukan ratu baru untuk menggantikan ratu suri yang
ditinggalkan.
7.
Usianya Sangat
Tinggi
Lebah
ratu berwarna merah tua. Bentuk tubuhnya indah. Ia mampu hidup tiga puluh kali
lebih lama daripada lebah pekerja. Masa hidupnya berlangsung 3-7 tahun dengan
menghasilkan telur sekitar satu juta butir. Tahun ketiga kemampuan bertelurnya
mulai menurun. Jika muncul lebah ratu baru, lebah ratu ini memisahkan diri dan
membentuk koloni baru.
Siang
malam lebah ratu mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel kosong. Bila
mendapatkan sel kosong, perutnya dilengkungkan ke dalam sel, lalu memutar
sedikit, ia akan meletakkan sebutir telur di atas dasar sel. Telur melekat pada
dasar sel dengan baik.
Baik
buruknya koloni sangat tergantung dari ratunya karena ia satu-satunya lebah di
sarang bersama-sama dengan anggota lainnya. Lebah ratu yang steril (tidak
terkawini), masa hidupnya tidak berlangsung lama.
Ratu
lebah akan diganti dengan ratu lebah yang baru jika sudah tidak mampu bertelur
atau mati. Bisa juga lebah ratu baru yang sudah dewasa (kawin) segera
memisahkan diri dari lebah ratu lama untuk membentuk koloni baru di tempat lain
dengan membawa sebagian penghuni sarang yang terdiri dari lebah jantan dan
lebah pekerja.